Malam, tidur sudah terbaring. Bangun terasa miring. Dasar pikiran mulai sinting! Semua pandangan bernada miring. (--Sinting!--)
Rintih, rengkuh. Lengah, kunyah. Resap, isap. Resah, acuh. (--Acuh--)
Lidah indah tak bagus menelan ludah bisa, mengeluarkan kata-kata racun. Dasar tak tahu santun!
Didik benar baru mengajar. Diajar tapi mendidik. Dasar tak tahu sopan! (--Dasar tak tahu!--)
Mimpi hilang tak dicari, hitam belang melangkah rusuh tak kembali.
Kembali tak dinyana, ditunggu entah ke mana.
Hadir kembali tanpa disangka. Tak ada berita. Hanya serpihan noda.
Dasar khianat. Tak menuntut surat tapi laknat tersirat.
Mimpi, kembali tak berkata. Dasar onar! Bikin semua jadi gusar. (--Khayal--)
Kuntum menari tersentuh angin riang. Si perempuan mencari akar dengan girang.
Hirup udara sampai pening. Temu air berwarna bening. Si pria menari-nari sampai sinting.
Mengintip dengan liar lari dengan liat, si Tengah mencuat. Tak jelas pribadi.
Tengah malang nan dermawan. Tak jelas di mana pun tak mengapa. (--Tengah transgender--)
Rintih, rengkuh. Lengah, kunyah. Resap, isap. Resah, acuh. (--Acuh--)
Lidah indah tak bagus menelan ludah bisa, mengeluarkan kata-kata racun. Dasar tak tahu santun!
Didik benar baru mengajar. Diajar tapi mendidik. Dasar tak tahu sopan! (--Dasar tak tahu!--)
Mimpi hilang tak dicari, hitam belang melangkah rusuh tak kembali.
Kembali tak dinyana, ditunggu entah ke mana.
Hadir kembali tanpa disangka. Tak ada berita. Hanya serpihan noda.
Dasar khianat. Tak menuntut surat tapi laknat tersirat.
Mimpi, kembali tak berkata. Dasar onar! Bikin semua jadi gusar. (--Khayal--)
Kuntum menari tersentuh angin riang. Si perempuan mencari akar dengan girang.
Hirup udara sampai pening. Temu air berwarna bening. Si pria menari-nari sampai sinting.
Mengintip dengan liar lari dengan liat, si Tengah mencuat. Tak jelas pribadi.
Tengah malang nan dermawan. Tak jelas di mana pun tak mengapa. (--Tengah
0 comments:
Post a Comment